UTS ETIKA BISNIS SILFIA NOPIANA 01218104
NAMA : SILFIA NOPIANA
NIM : 01218104
ETIKA BISNIS
MANAJEMEN A
1, Pengertian
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari
kebiasaan") adalah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar
dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
St. John of Damascus (abad
ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical
philosophy).
Etika dimulai bila manusia
merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita Kebutuhan
akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita
tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan
etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap
hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika
memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah
etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah
laku manusia. Akan
tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia,
etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik
dan buruk terhadap perbuatan manusia
Etika -
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
2. Pengertian
etika deontologis adalah teori filsafat moral yang mengajarkan bahwa sebuah
tindakan itu benar kalau tindakan tersebut selaras dengan prinsip kewajiban
yang relevan untuknya. Etika deontologis juga sering disebut sebagai etika yang
tidak menganggap akibat tindakan sebagai faktor yang relevan untuk diperhatikan
dalam menilai moralitas suatu tindakan. (non-consequentialist theory of
ethics).
Ada dua kesulitan yang diajukan terhadap teori
deontologi, khususnya terhadap pandangan-pandangan Kant, Pertama, bagaimana
jadinya apabila seseorang dihadapkan pada dua perinth atau kewajiban moral
dalam situasi yang sama, tetapi keduanya tidak bisa dilaksanakan sekaligus,
bahkan keduanya saling meniadakan. Untuk memecahkan kesulitan pertama ini, Kant
memberi dua hukum moral sebagai perintah tak bersyarat yang sekaligus dapat
menjawab persoalan tersebut diatas. Hukum moral pertama, menurut Kant,
berbunyi: bertindaklah hanya berdasarkan perintah yang kamu sendiri kehendaki
akan menjadi sebuah hukum universal. Kedua, Kant juga mengajukan perintah tak
bersyarat lainnya : bertindaklah sedemikian rupanya sehingga anda sealu
memperlakukan manusia, entah dalam dirimu sendiri atau pada orang lain.
Persoalan kedua, sebagaimana dikatakn John Stuart Mill,
para penganut etika deontologi sesungguhnya ytidak bisa mengelakkan pentingnya
akibat dari suatu tindakan untuk menentukan apakah tindakan itu baik atau
buruknya. Dalam perspektif etika Adam Smith, persoalan ini dapat dipecahkan
secara lain. Menurut Adam Smith, suatu tindakan dapat dinilai baik dan buruk
berdasar motif pelakunya serta akibat atau tujuan dari tindakan itu
3. Etika
Teleologi
dari kata Yunani, telos = tujuan, Mengukur baik
buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan
itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
– Egoisme Etis
– Utilitarianisme
Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari
setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan
dirinya sendiri.
Utilitarianisme
berasal dari bahasa latin utilis yang berarti
“bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika
membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang
melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Contoh : kewajiban untuk menepati janji
4. -Profesi
adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. pekerjaan,tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi.
- Perbedaan profesi dan hobi
Seperti penjelasan saya di atas Profesi adalah
bidang pekerjaan yg dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb)
tertentu , sedangankan hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pd waktu
senggang, bukan pekerjaan utama.
Ciri-ciri profesi :
1. Adanya keahlian dan keterampilan khusus
2. Adanya komitmen moral yang tinggi
3. Pengabdian kepada masyarakat
4. Biasanya tergabung didalam suatu organisasi
profesi
5. Membuthkan pengalaman
ciri-ciri
hobi:
1. hanya dilakuakn di waktu senggang
2. biasanya dilakukan bukan untuk mencari
pendapatan
3. membuthkan keahlian khusus
5. argumen
yang mendukung mitos bisnis amoral antara lain :
- Bisnis sama dengan judi sebuah bentuk persaingan
dan permainan yang mengutamakan kepentingan pribadi dan mengupayakan segala
macam cara untuk mencapai kemenangan.
- Aturan yang dipakai dalam bisnis berbeda dengan
aturan dalam kehidupan sosial.
- Orang bisnis yang mematuhi aturan moral akan
berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di tengah persaingan yang ketat.
Argumen yang menentang mitos bisnis amoral
Berikut argument yang menentang ada nya mitos
bisnis amoral antara lain :
- Bisnis tidak sama dengan judi atau permainan,
yang dipertaruhkan dalam bisnis tidak hanya uang atau barang, tetapi juga harga
diri, nama baik, dll.
- Bisnis tidak mempunyai aturan sendiri yang
berbeda dengan aturan kehidupan sosial masyarakat.
- Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas.
Praktek bisnis tertentu yang dibenarkan secara legal belum tentu dibenarkan
secara moral.
- Etika harus dibedakan dengan ilmu empiris. Dalam ilmu
empiris, fakta yang berulang terus dan terjadi dimana-mana menjadi teori dan
hukum ilmiah, dalam etika tidak demikian
6. Etika
bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan melakukan kegiatan bisnis
yang mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan dengan personal, perusahaan
ataupun masyarakat. atau pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan
dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara universal secara ekonomi maupun sosial.
- Bagi pelaku bisnis etika harus benar – benar
disadari untuk menjalankan bisnis nya dengan benar tanpa melanggar ketentuan
yang ada. Dan tidak merugikan banyak kalangan juga merugikan pelaku bisnis itu
sendiri.
7. Prinsip-prinsip
Etika Bisnis:
-Prinsip Otonomi
-Otonomi merupakan sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa
yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Seseorang dikatakan memiliki prinsip
otonomi dalam berbisnis jika ia sadar sepenuhnya akan kewajibannya dalam dunia
bisnis. Ia tahu mengenai bidang kegiatannya, situasi yang dihadapinya, tuntutan
dan aturan yang berlaku bagi bidang kegiatannya. Ia sadar dan tahu akan
keputusan dan tindakan yang akan diambilnya serta risiko atau akibat yang akan
timbul baik bagi dirinya dan perusahaannya maupun bagi pihak lain.
- Prinsip Kejujuran
Dalam kenyataannya, kegiatan bisnis tidak akan bisa
bertahan dan berhasil kalau tidak didasarkan pada prinsip kejujuran.
Sesungguhnya para pelaku bisnis modern sadar dan mengakui bahwa memang
kejujuran dalam berbisnis adalah kunci keberhasilannya, termasuk untuk bertahan
dalam jangka panjang, dalam suasana bisnis yang penuh dengan persaingan.
- Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan
secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang
rasional, obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan. Demikian pula prinsip
keadilan menuntut agar setiap orang dalam kegiatan bisnis entah dalam relasi
eksternal perusahaan maupun relasi internal perusahaan perlu diperlakukan
secara sama sesuai dengan haknya masing-masing. Keadilan menuntut agar tidak
ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya.
- Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian
rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Jadi kalau prinsip keadilan menuntut
agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya, prinsip saling
menguntungkan menuntut hak yang sama yaitu agar semua pihak berusaha untuk
saling menguntungkan satu sama lain. Prinsip ini terutama mengakomodasi hakikat
dan tujuan bisnis.
- Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini menganjurkan agar orang-orang yang
menjalankan bisnis tetap dapat menjaga nama baik perusahaan. Perusahaan harus
megelola bisnisnya sedemikian rupa agar tetap dipercaya, tetap paling unggul
dan tetap yang terbaik.Dengan kata lain prinsip ini merupakan tuntutan dan
dorongan dari dalam diri pelaku bisnis dan perusahaan untuk menjadi yang
terbaik dan dibanggakan. Hal ini tercermin dalam seluruh perilaku bisnisnya
dengan siapa saja, baik keluar maupun ke dalam perusahaan.
8. Kode etik
adalah pola aturan aatau tata cara serta pedoman etis dalam melakukan suatu ha.
kode etik sebagai pedoman seseorang untuk berperilaku.
Kasus I
Kode etik pada kasus jamu china adalah pengawas
farmasi dan makanan bpom lampung tri suyanto mengatakan, iklan jamu yang
memakai kata cespleng patut diwaspadai.Efek cespleng atau sembuh seketika
menunjukkuan jamu tersebut mengandung zat kimia obat (BKO) berbahaya.Sementara
itu, jamu yang asli seharusnya mengandung bahan-bahan asli yang akan berefek
atau bereaksi cukup lama terhadap tubuh atau proses penyembuhannya lenih
perlahan dan bertahap.Jamu-jamu yang diindikasikan berbahaya tersebut mengandung
bko.
Kasus II
a. Tindakan yang dilakukan tidak etis karena
membakar hutan dengan sengaja tanpa memikirkan dampak dan kerugiannya. Tindakan
yang dilakukan dapat dikatakan tindakan tidak mempunyai rasa pertanggungjawaban
sosial (sosial responsibility) atau dapat dikatakan juga kriminal (kejahatan
korupsi) karena telah mengambil hak bersama untuk menikmati hutan tersebut.
b. Pembukaan lahan dengan menggunakan cara
membakar yang tidak terkendali dan merusak erat kaitannya dengan
pembangunanindustri perkebunan di Indonesia karena empat alasan pokok berikut
ini:
• Kebakaran menurunkan
kualitas lahan hutan dan dengan demikian mendukung usaha untuk memiliki kawasan
hutan permanen (sepertihutan produksi) secara legal untuk diklasifikasikan
kembali sebagai kawasan-kawasan hutan yang tersedia untuk konversi bagi
perkebunan. Dengan semakin terbatasnya ketersediaan lahan yang tidak
diklasifikasikan sebagai hutan dan yang cocok untuk pembangunan perkebunan,
membakar hutan kemudian menjadi suatu cara yang bermanfaat untuk meningkatkan
persediaan lahan yang ada.
• Di kawasan yang telah
dialokasikan untuk pembangunan perkebunan, membakar hutan adalah suatu cara
yang hemat biaya untuk membuka lahan. Menurut salah satu perusahaan yang
beroperasi di Kalimantan Tengah, pembukaan lahan dengan alat-alat mekanis
membutuhkan biaya yang dua kali lipat lebih mahal daripada melakukan
pembakaran.
• Hasil perkebunan
harus diolah dalam 24 jam setelah dipanen, sehingga banyak perusahaan lebih
senang jika lokasi perkebunan letaknya sedekat mungkin dengan fasilitas
pengolahan dan jalur-jalur transportasi yang dapat membawa hasil panennya ke
berbagai fasilitas ini. Namun, kawasan-kawasan seperti ini yang lebih mudah
diakses umumnya telah padat dan diolah oleh penduduk lokal.
Perusahaan-perusahaan kemudian menyewa tenaga kerja dari luar untuk bekerja dan
membakar lahan masyarakat lokal yang lahannya ingin diambil alih oleh
perusahaan, untuk mengusir masyarakat. Kebakaran mengurangi nilai lahan dengan
cara membuat lahan menjadi terdegradasi, dan dengan demikian perusahaan akan
lebih mudah dapat mengambil alih lahan dengan melakukan pembayaran ganti rugi
yang murah bagi penduduk asli.
• Dalam beberapa kasus,
penduduk lokal juga melakukan pembakaran untuk memprotes pengambil-alihan lahan
mereka oleh perusahaan kelapa sawit.
c.Dampak Terhadap
Sosial, Budaya, dan Ekonomi. Kebakaran hutan memberikan dampak yang signifikan
terhadap kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi yang diantaranya meliputi:
· Terganggunya
aktivitas sehari-hari; Asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan secara
otomatis mengganggu aktivitas manusia
sehari-hari, apalagi bagi yang aktivitasnya dilakukan di luar ruangan.
- Menurunnya
produktivitas; Terganggunya aktivitas manusia akibat kebakaran hutan dapat
mempengaruhi produktivitas dan penghasilan.
· Hilangnya sejumlah
mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan; Selain itu, bagi masyarakat
yang menggantungkan hidup dari mengolah hasil hutan, dengan terbakarnya hutan
berarti hilang pula area kerja (mata pencarian).
Meningkatnya hama; Kebakaran hutan akan
memusnahkan sebagian spesies dan merusak kesimbangan alam sehingga
spesies-spesies yang berpotensi menjadi hama tidak terkontrol. Selain itu,
terbakarnya hutan akan membuat sebagian binatang kehilangan habitat yang
kemudian memaksa mereka untuk keluar dari hutan dan menjadi hama seperti gajah
monyet dan binatang lain.
· Terganggunya kesehatan; Kebakaran
hutan berakibat pada pencemaran udara oleh debu, gas SOx, NOx, COx, dan
lain-lain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia, antara
lain infeksi saluran pernafasan, sesak nafas, iritasi kulit, iritasi mata, dan
lain-lain.
· Tersedotnya anggaran negara; Setiap
tahunnya diperlukan biaya yang besar untuk menangani (menghentikan) kebakaran
hutan. Pun untuk merehabilitasi hutan yang terbakar serta berbagai dampak lain
semisal kesehatan masyarakat dan bencana alam yang diambilkan dari kas negara.
· Menurunnya devisa negara. Hutan telah
menjadi salah satu sumber devisa negara baik dari kayu maupun produk-produk non
kayu lainnya, termasuk pariwisata. Dengan terbakarnya hutan sumber devisa akan
musnah. Selain itu, menurunnya produktivitas akibat kebakaran hutan pun pada
akhirnya berpengaruh pada devisa negara.
d. Penggunaan istilah Hutan Tidak Terbakar
yaitu lebih tepat artinya untuk kebakaran hutan bukan dari faktor alam
melainkan faktor manusia.
e. Menurut saya memuat sanksi untuk yang
melakukan land cleaning
f. Penegakan hukum sangatlah lemah karena
masih banyak dan marak kasus tentang pembakaran hutan yang belum terselesaikan.
g. Gerakan Nasional jadilah peran pembakar
hutan itu adalah musuh bangsa yang harus di hentikan.
Kasus III
1.Menurut saya Mr.Thomas
tidak mengindahkan isu tanggung jawab
dalam manajemen departemennya karena dia tidak memberikan kenyamanan bagi para
karyawannya.
2. Benar Mr.Thomas
mengatakan memaksimalkan laba dengan cara apapun.
3. Benar Mr.Thomas
mendeskripsikan wanita dengan menyatakan bahwa wanita telah terbukti sangat
ofensif (secara seksual) di area meja dan kantor.
4.Yang menjadi potensi
biaya Mr.Thomas yaitu kepatuhan Mr.Thomas dalam memaksimalkan laba dengan cara
apapun.
Kasus IV
Permasalahan etis yang muncul
yaitu dengan sengaja membeli barang bajakan yang dapat merugikan negara dengan
itu juga tanpa disadari mereka sudah menjadi seorang pembajak dan menipu publik
dengan tindakan tidak etis mereka. Selain itu juga merugikan bagi label yang
telah menciptakan dengan susah payah dan juga dapat membuat label aslinya
menjadi jelek namanya
Komentar
Posting Komentar